HELLO SCRATCH !!!
Apa itu Scratch?
Scratch adalah bahasa pemrograman visual berbasis blok — artinya kita membuat program dengan cara drag & drop blok-blok perintah, bukan mengetik kode. GeeksforGeeks+2Scratch+2
-
Dengan Scratch, kita bisa membuat cerita interaktif, animasi, game sederhana, dan proyek multimedia lainnya. University of Alabama at Birmingham+2Scratch+2
-
Scratch dirancang agar ramah bagi pemula, terutama anak-anak dan pelajar, karena konsepnya yang visual dan intuitif. Scratch+2GeeksforGeeks+2
Sejarah & Latar Belakang
Scratch dikembangkan oleh tim Lifelong Kindergarten di MIT Media Lab (Amerika Serikat). ACM Digital Library+3Wikipedia+3Scratch+3
Ide awalnya mulai muncul sekitar tahun 2003 (versi prototipe). Versi resmi pertama (Scratch 1.0) muncul sekitar 2007. MIT Open Learning+3Wikipedia+3ACM Digital Library+3
Seiring waktu, Scratch berkembang menjadi versi-versi baru:
Scratch 2.0 (2013) Wikipedia+1
Scratch 3.0 (2019) — versi berbasis web / HTML5 sehingga bisa dijalankan di browser dan perangkat yang berbeda. Wikipedia+2Scratch+2
-
Scratch juga bukan hanya “program” di komputer lokal, tapi punya komunitas online tempat pengguna bisa berbagi, remix (mengubah karya orang lain), dan berdiskusi.
Scratch 2.0 (2013) Wikipedia+1
Scratch 3.0 (2019) — versi berbasis web / HTML5 sehingga bisa dijalankan di browser dan perangkat yang berbeda. Wikipedia+2Scratch+2
Scratch juga bukan hanya “program” di komputer lokal, tapi punya komunitas online tempat pengguna bisa berbagi, remix (mengubah karya orang lain), dan berdiskusi.
Tujuan Belajar Scratch
-
Mengenal logika pemrograman dengan cara yang menyenangkan.
-
Melatih kreativitas lewat karya digital.
-
Menjadi dasar awal sebelum belajar bahasa pemrograman lain.
Untuk Apa Scratch Digunakan?
Scratch dibuat dan digunakan dengan berbagai tujuan pendidikan dan kreatif:
-
Media edukasi / pembelajaran
Scratch banyak digunakan di sekolah, kursus komputer, klub coding, dan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengajarkan konsep pemrograman dasar. ResearchGate+3Wikipedia+3Scratch+3 -
Mengembangkan Computational Thinking
Banyak penelitian menyebut bahwa Scratch membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir komputasional (algoritma, pemecahan masalah, logika) sejak dini. ResearchGate+3SpringerLink+3ERIC+3 -
Kreativitas & Ekspresi
Pengguna bisa membuat animasi, cerita interaktif, simulasi, karya seni interaktif, musik, hingga game sederhana. ACM Digital Library+3ItsMyBot+3Wikipedia+3 -
Kolaborasi & Komunitas
Karena ada platform online Scratch, pengguna bisa berbagi proyek mereka, melihat proyek teman, dan melakukan remix (mengadaptasi proyek orang lain). Ini memupuk ide kolaboratif dan berbagi pembelajaran. MIT Open Learning+2Wikipedia+2 -
Penelitian & Pengembangan Alat Tambahan
Scratch juga dipakai dalam penelitian pendidikan, dan dikembangkan ekstensi baru (misalnya penambahan blok untuk uji otomatis) untuk mendukung aspek pengajaran atau penilaian. Contohnya:-
“Block-Based Testing Framework for Scratch” — penelitian menambahkan blok yang memungkinkan pengujian otomatis program Scratch. arXiv
-
CryptoScratch — ekstensi berbasis Scratch yang memungkinkan siswa mempelajari konsep kriptografi melalui blok-blok visual.
-
Tampilan Utama Scratch
Saat membuka Scratch, ada beberapa bagian penting:
-
Stage (Panggung) → tempat semua animasi dan game kita tampil.
-
Sprite → karakter atau objek yang bisa kita gerakkan.
-
Blocks Palette → kumpulan blok berwarna sesuai fungsinya.
-
Script Area → ruang kerja untuk menyusun blok menjadi program.
Blok-Blok Dasar Scratch
Blok di Scratch punya warna berbeda sesuai fungsinya. Yang paling dasar dan sering dipakai adalah:
Kategori | Catatan | Kategori | Catatan | |||
---|---|---|---|---|---|---|
Motion | Pergerakan sprite seperti sudut dan posisi | Sensing | Memungkinkan sprite berinteraksi dengan lingkungan sekitar | |||
Looks | Mengontrol kenampakan sprite | Operators | Operator matematika, perbandingan | |||
Sound | Memutar audio dan efek | Variables | Membuat variabel dan daftar | |||
Events | Penanganan peristiwa | My Blocks | Mengizinkan membuat fungsi yang tidak memiliki nilai kembali | |||
Control | Kondisional, perulangan dll. | Extensions | Dijelaskan dibawah |
Contoh Game / Proyek yang Bisa Dibuat dengan Scratch
Beberapa jenis game atau proyek yang sering dibuat dengan Scratch:
- Game tangkap bola (bola jatuh, pemain menangkap).
-
Animasi cerita interaktif (karakter berbicara, bergerak).
-
Labirin (maze) — pemain menggerakkan sprite melalui jalur.
-
Game “platformer” sederhana — sprite melompat melewati rintangan.
-
Simulasi (seperti planet bergerak, sistem tata surya).
-
Game kuis / tebak-tebakan.
-
Proyek seni interaktif + musik.
Beberapa Temuan dari Penelitian
-
Studi “Analysis of Scratch Software in Scientific Production for 20 Years” menyebut bahwa Scratch telah digunakan sebagai alat pendidikan selama dua dekade untuk mengembangkan pemikiran komputasi dan disiplin STEM. MDPI
-
Penelitian di “Analyzing Computational Thinking Studies in Scratch Programming” mengevaluasi banyak studi yang menggunakan Scratch di pendidikan dasar, dan melihat tema-tema seperti bagaimana menilai keterampilan berpikir komputasional melalui proyek Scratch. ERIC
-
Dalam “Impact of Scratch Programming on Students’ Self-Directed Learning Competence”, ditemukan bahwa penggunaan Scratch dapat mempengaruhi kemampuan belajar mandiri siswa. ScienceDirect
-
Penelitian “Scratch as a Tool to Promote Computational Thinking in Technological Education” menunjukkan penggunaan algoritma dan Scratch dapat meningkatkan nilai pretest ke posttest dalam studi campuran. SpringerLink
-
Studi “Analysis of Scratch Software in Scientific Production for 20 Years” menyebut bahwa Scratch telah digunakan sebagai alat pendidikan selama dua dekade untuk mengembangkan pemikiran komputasi dan disiplin STEM. MDPI
-
Penelitian di “Analyzing Computational Thinking Studies in Scratch Programming” mengevaluasi banyak studi yang menggunakan Scratch di pendidikan dasar, dan melihat tema-tema seperti bagaimana menilai keterampilan berpikir komputasional melalui proyek Scratch. ERIC
-
Dalam “Impact of Scratch Programming on Students’ Self-Directed Learning Competence”, ditemukan bahwa penggunaan Scratch dapat mempengaruhi kemampuan belajar mandiri siswa. ScienceDirect
-
Penelitian “Scratch as a Tool to Promote Computational Thinking in Technological Education” menunjukkan penggunaan algoritma dan Scratch dapat meningkatkan nilai pretest ke posttest dalam studi campuran. SpringerLink
keren nih informasinya.
BalasHapus